(oleh : Sundari / Petugas TBM RW VII Gunungsari)
Yuni gadis kecil berumur 7
tahun. Dia bersekolah di SDN Gunungsari II-485 tempat aku bertugas
sebagai tenaga pendamping perpustakaan.
Yuni adalah siswa kelas satu. Gadis seumur Yuni, badannya
tergolong kecil tetapi lincah dan periang. Dia juga punya rasa ingin tahu
yang besar.
Sering aku perhatikan kegiatan saat membaca. Dia mengambil
banyak buku bacaan. Aku senang karena dia semangat membaca. Tetapi dia selalu
mengambil buku, membolak-balik sebentar, lantas mengembalikan
lagi.
Aku bertanya hati hati, “Cepat sekali dia membaca?”
Sampai suatu ketika aku menulis
dikte untuk review murid kelas satu. Mereka harus menulis
dengan huruf tegak bersambung.
Saat hasil tulisan dikumpulkan, betapa terkejutnya aku.
Buku Yuni kosong. Tidak ada tulisan sama sekali. Aku
mencoba mendekatinya. “Yuni, apakah dikte Bu Sundari terlalu cepat?”
tanyaku pada Yuni.
Dia hanya menggeleng pelan. Kemudian aku tunjukkan
bukunya. “Ini buku halus kamu.” Kemudian aku bertanya lagi, “Apakah Yuni
Belum bisa baca?”
Dia mengangguk pelan. Sekarang aku tahu penyebab mengapa bukunya
kosong.
“Kegiatan Yuni mulai besok wajib baca. Kita
belajar membaca ya!” kataku.
Seketika wajahnya berubah senang. “Iya Bu” jawabnya.
Setiap wajib baca kelas satu aku menyiapkan buku
cerita sederhana untuk Yuni baca. Selain itu aku
juga mendiktenya. Yuni mulai lancar membaca. Dan semakin
gemar membaca.
Dia mulai membaca buku cerita baru anak-anak seperti KKPK
(Kecil-Kecil Punya Karya), Paci, dan CCPK (Cilik-Cilik Punya Karya).
Teman-teman Yuni yang lain juga bersemangat membaca seperti
Yuni. Senang rasanya melihat usahaku berhasil.
Semoga kegiatan membaca menjadi kebiasaan bagi anak-anak
khususnya di SDN Gunungsari II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar