Jumat, 09 September 2016

PERJUANGAN YUNI


(oleh : Sundari / Petugas TBM RW VII Gunungsari)
Yuni gadis kecil berumur 7 tahun. Dia bersekolah di SDN Gunungsari II-485 tempat aku bertugas sebagai tenaga pendamping perpustakaan.
Yuni adalah siswa kelas satu. Gadis seumur Yuni, badannya tergolong kecil tetapi lincah dan periang. Dia juga punya rasa ingin tahu yang besar.
Sering aku perhatikan kegiatan saat membaca. Dia mengambil banyak buku bacaan. Aku senang karena dia semangat membaca. Tetapi dia selalu mengambil buku, membolak-balik sebentar, lantas mengembalikan lagi.
Aku bertanya hati hati, “Cepat sekali dia membaca?”
Sampai suatu ketika aku menulis dikte untuk review murid kelas satu. Mereka harus menulis dengan huruf tegak bersambung.
Saat hasil tulisan dikumpulkan, betapa terkejutnya aku. Buku Yuni kosong. Tidak ada tulisan sama sekali. Aku mencoba mendekatinya. “Yuni, apakah dikte Bu Sundari terlalu cepat?” tanyaku pada Yuni.
Dia hanya menggeleng pelan. Kemudian aku tunjukkan bukunya. “Ini buku halus kamu.” Kemudian aku bertanya lagi, “Apakah Yuni Belum bisa baca?”
Dia mengangguk pelan. Sekarang aku tahu penyebab mengapa bukunya kosong.
“Kegiatan Yuni mulai besok wajib baca. Kita belajar membaca ya!” kataku.
Seketika wajahnya berubah senang. “Iya Bu” jawabnya.
Setiap wajib baca kelas satu aku menyiapkan buku cerita sederhana untuk Yuni baca. Selain itu aku juga mendiktenya. Yuni mulai lancar membaca. Dan semakin gemar membaca.
Dia mulai membaca buku cerita baru anak-anak seperti KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya), Paci, dan CCPK (Cilik-Cilik Punya Karya).
Teman-teman Yuni yang lain juga bersemangat membaca seperti Yuni. Senang rasanya melihat usahaku berhasil.

Semoga kegiatan membaca menjadi kebiasaan bagi anak-anak khususnya di SDN Gunungsari II.